1. Setiap orang Memiliki Kisah
Hidup
Seorang lelaki berusia 24 tahun
sedang berada di kereta api bersama dengan ayahnya. Ia melihat keluar melalui
jendela kereta api dan berteriak,
“Ayah, lihat pohon-pohon itu
berjalan!”
Ayahnya tersenyum, namun pasangan
muda yang duduk di dekatnya, memandang perilaku kekanak-kanakan lelaki yang
berusia 24 tahun dengan kasihan. Tiba-tiba lelaki tersebut kembali berseru …
“Ayah, awan itu terlihat berlari
mengejar kita!”
Pasangan ini tidak bisa menahan
rasa risih mereka dan berkata kepada orang tua lelaki tersebut,
“Mengapa anda tidak membawa anak
anda ke dokter ahli jiwa?” Orang tua itu tersenyum dan berkata…
“Saya sudah membawanya ke dokter,
dan kami baru saja pulang dari Rumah Sakit. Anak saya buta sejak lahir, dia
baru bisa mendapatkan donor mata dan baru bisa melihat hari ini”.
Setiap orang di dunia ini
memiliki sebuah cerita tersendiri. Jangan menilai orang lain sebelum anda
benar-benar mengenal mereka. Karena kenyataannya yang terjadi mungkin dapat
mengejutkan anda.
2. Lepaskan Masalah Anda
Keledai favorit seorang pria
jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam. Dia tidak bisa menarik keledai
tersebut keluar, tidak peduli seberapa keras ia mencobanya. Oleh karena itu, ia
memutuskan untuk mengubur keledainya hidup-hidup.
Tanah mulai ditimbun ke lubang
tempat keledai berada dari atas. Keledai yang merasa tertimpa tanah,
menggoyangkan tubuhnya untuk menjatuhkan tanah di atas tubuhnya, dan melangkah
di atas tanah tersebut. Tanah berikutnya ditimbun ke Keledai itu mengibaskan
kembali tubuhnya dan menaiki tanah tersebut. Semakin tanah ditimbun, semakin
tinggi tanah tersebut naik. Menjelang siang, keledai itu dapat keluar dari
lubang, lalu merumput di padang rumput hijau.
Setelah banyak ‘mengibaskan’
masalah, Dan melangkah (belajar dari kisah di atas), Suatu saat setelah
terlepas dari masalah, anda akan mampu merumput di padang rumput hijau. Anda
akan mampu meraih apa yang anda impikan.
3. The Elephant Rope
Ketika seorang pria berjalan
melewati sekumpulan gajah, ia tiba-tiba berhenti. Ia bingung dengan fakta bahwa
makhluk-makhluk besar itu sedang diikat hanya dengan sebuah tali kecil yang
terikat pada kaki depan mereka. Tidak ada rantai, tidak ada kandang. Jelas
sekali bahwa gajah bisa melepaskan diri dari ikatan mereka kapan saja. Tetapi
entah untuk beberapa alasan, mereka tidak melakukannya.
Dia melihat seorang pelatih di
dekatnya dan bertanya kepada pelatih tersebut. “Mengapa hewan-hewan itu hanya
berdiri di sana dan tidak berusaha untuk melarikan diri?”
“Yah, ketika mereka masih sangat
muda dan jauh lebih kecil, kami menggunakan ukuran tali yang sama untuk
mengikat mereka. Dan, pada usia tersebut, tali itu sudah cukup untuk menahan
mereka. Saat mereka tumbuh dewasa, mereka dikondisikan untuk percaya bahwa
mereka tidak dapat melepaskan diri. Mereka percaya bahwa tali tersebut masih
bisa menahan mereka, sehingga mereka tidak pernah mencoba untuk membebaskan
diri. ” Begitu penjelasan dari pelatih gajah tersebut.
Pria itu kagum. Hewan-hewan ini
bisa saja setiap saat membebaskan diri dari ikatan tali mereka. Tetapi karena
mereka percaya bahwa mereka tidak bisa, mereka terjebak tepat dimana mereka
berada.
Seperti gajah, berapa banyak dari
kita yang menjalani hidup tergantung pada suatu keyakinan bahwa kita tidak bisa
melakukan sesuatu, hanya karena kita gagal sekali sebelumnya?
Kegagalan adalah bagian dari
pembelajaran. Kita tidak boleh menyerah untuk berjuang di dalam hidup anda.
4. Kentang, Telur, dan Biji Kopi
Pada suatu hari, ada seorang anak
perempuan yang mengeluh kepada ayahnya bahwa hidupnya sengsara dan bahwa dia
tidak tahu bagaimana dia akan berhasil. Dia lelah berjuang dan berjuang
sepanjang waktu.Tampaknya hanya salah satu dari masalahnya yang dapat ia
selesaikan, kemudian masalah yang lainnya segera menyusul untuk dapat
diselesaikan.
Ayahnya yang juga seorang koki
membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air dan menaruhnya di atas
api yang besar. Setelah tiga panci tersebut mulai mendidih, ia memasukkan
beberapa kentang ke dalam sebuah panci, beberapa telur di panci kedua, dan
beberapa biji kopi di panci ketiga.
Kemudian ia duduk dan membiarkan ketiga panci tersebut di atas kompor agar
mendidih, tanpa mengucapkan sepatah kata apapun kepada putrinya. Putrinya
mengeluh dan tidak sabar menunggu, bertanya-tanya apa yang telah ayahnya
lakukan.
Setelah dua puluh menit, ia mematikan kompor tersebut. Ia mengambil
kentang dari panci dan menempatkannya ke dalam mangkuk. Ia mengangkat
telur dan meletakkannya di mangkuk.
Kemudian ia menyendok kopi dan meletakkannya ke dalam cangkir. Lalu ia
beralih menatap putrinya dan bertanya, “Nak, apa yang kamu lihat?”
“Kentang, telur, dan kopi,” putrinya buru-buru menjawabnya.
“Lihatlah lebih dekat, dan sentuh kentang ini”, kata sang ayah. Putrinya
melakukan apa yang diminta oleh ayahnya dan mencatat di dalam otaknya bahwa
kentang itu lembut. Kemudian sang ayah memintanya untuk mengambil telur
dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapatkan sebuah telur
rebus. Akhirnya, sang ayah memintanya untuk mencicipi kopi. Aroma
kopi yang kaya membuatnya tersenyum.
“Ayah, apa artinya semua ini?” Tanyanya.
Kemudian sang ayah menjelaskan bahwa kentang, telur dan biji kopi
masing-masing telah menghadapi kesulitan yang sama, yaitu air mendidih.
Namun, masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Kentang itu kuat dan keras. Namun ketika dimasukkan ke dalam air mendidih,
ketang tersebut menjadi lunak dan lemah.
Telur yang rapuh, dengan kulit luar tipis melindungi bagian dalam telur
yang cair sampai dimasukkan ke dalam air mendidih. Sampai akhirnya bagian
dalam telur menjadi keras.
Namun, biji kopi tanah yang paling unik. Setelah biji kopi terkena air
mendidih, biji kopi mengubah air dan menciptakan sesuatu yang baru.
“Kamu termasuk yang mana, nak?” tanya sang ayah kepada putrinya.
“Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana caramu dalam menghadapinya? Apakah
kamu adalah sebuah kentang, telur, atau biji kopi?”
Pesan Moral : Dalam hidup ini, Banyak sesuatu yang terjadi
di sekitar kita. Banyak hal-hal yang terjadi pada kita. Tetapi satu-satunya hal
yang benar-benar penting adalah apa yang terjadi di dalam diri kita.
Jadi, manakah diri anda? Apakah anda
adalah sebuah kentang, telur, atau biji kopi?
5.
A Dish of Ice Cream
Pada suatu hari, ketika semangkuk es
krim sundae lebih murah, seorang anak berusia 10 tahun memasuki sebuah kedai
kopi dan duduk di meja. Seorang pelayan menaruh segelas air di depannya.
“Berapa harga untuk semangkuk es krim
sundae?”
“50 sen,” jawab si pelayan.
Anak kecil itu menarik tangannya
keluar dari saku dan menghitung sejumlah koin di dalamnya.
“Berapa harga untuk semangkuk es
krim plain?” Anak itu bertanya lagi. Beberapa orang sekarang menunggu untuk
mendapatkan meja dan pelayan mulai sedikit tidak sabar.
“35 sen..!” kata pelayan tersebut
dengan kasar.
Anak kecil tersebut menghitung
koin lagi, dan akhirnya mengatakan “Saya ingin membeli semangkuk es krim
plain,” katanya.
Pelayan membawakan es krim
pesanan anak tersebut, meletakkan tagihan di atas meja dan berjalan pergi
meninggalkan si anak. Setelah anak itu selesai memakan es krim, ia membayarnya
di kasir dan pulang.
Ketika si pelayan datang kembali
untuk membersihkan meja, ia mulai mengelap meja dan kemudian menelan ludah
karena apa yang dia lihat. Di meja tersebut, ditempatkan rapi di samping piring
kosong, koin senilai 15 sen, tip untuk si pelayan dari anak yang tadi dia
anggap menyebalkan.
Jadi hikmah yang dapat kita ambil
dari cerita diatas adalah : Jangan menganggap remeh atau memandang rendah orang
lain, karena bisa jadi orang tersebut yang justru akan membantu anda ketika
anda mengalami sebuah kesulitan.
0 Response to "5 Cerita Pendek yang Dapat Memotivasi dan Menginspirasi Anda"
Posting Komentar